Kids

Kids

Welcome to my stories..

Sweet, hate, crying, laugh, smile... angry..
Just tell me...
Love just for everybody who love each other

Inspiring me very much

Hidup ini adalah serangkaian masalah : Bila saat ini kita sedang bergumul dengan sebuah masalah, sebenarnya kita baru saja keluar dari suatu masalah, atau kita sedang bersiap bertemu masalah yang baru. Allah lebih tertarik membuat hidup kita Kudus ketimbang membuat hidup kita bahagia

Friday, January 20, 2006

Selamat Jalan.... adikku sayang

Selamat Jalan.... adikku sayang

" Mbak, ada anak Marfin kecelakaan ketabrak Tronton, meninggal" kata Meita maniez yang bloundy waktu papasan di depan Hero Supermarket Lippo Cikarang.
" Siapa non.....?? " tanyaku kaget, sembari menggendong Andrew yang mulai ribut pingin turun dari kereta belanjaan..
" Evi Melinda anak Karpala..." jawab Meita
" Ndak mungkin ..!" kataku keras.
" Beneran mbak, pulang kantor tadi jam 5, didepan Sanyo kejadiannya.." ucap Meita seraya menyakinkan aku.
" Ndak mungkin nona, aku masih sama dia jam 5, kita pulang itu jam setengah enam-an habis ngomongin acara mau jalan ke Sanggabuana besok, ini iek lagi belanja buat keperluan besok" sambil ku tunjuk belanjaan di kereta.
" Coba hubungi yang lain deh mbak.. biar pasti kabarnya" Ujar Meita
" Oke deh non, aku pulang sekarang, aku coba hubungi teman-teman yang lain.." jawabku lemas.

Akhirnya belanja aku selesaikan, dan aku buru-buru pulang.
Sampai rumah, kuliah Handphone penuh dengan miss call, dari teman-teman.
Akhirnya ku coba telp Lia, ndak aktif...
Ku telepon kantor dan sekurity menegaskan bahwa berita kalau epenk bener kecelakaan.

Tanganku lemas, telepon ku taruh.
" Pa, epenk kecelakaan udah ndak ada sekarang " ucapku lirih
Suamiku mengambil telepon, dia memencet nomor Aa Rudi.
" Epenk ada dimana A... oh ya sudah, aku dan iek ke sana sekarang, siapa saja yang sudah disana.. oh gitu, yach udah aku berangkat sekarang."

Akhirnya aku berangkat buru-buru dan kubawa belanjaan dari Hero , yang cuma beli selai dan roti tawar 2 bungkus besar.

" Iek, epenk iek...." teriak Lia sambil memelukku.
" Iya non sabar yach..." jawabku seraya menahan tangis.
Aku harus tegar, aku harus bisa menguatkan Lia dan teman-teman yang terpukul.
Walau hati ini menangis, tapi aku harus tegar, harus lebih kuat.

" Iek, itu pukan epenk khan iek... epenk cuma tidur khan iek" tanya Lia.
" Non, itu Epenk.. epenk udah ndak ada, ikhlasin yach non...sabar" kataku lirih seraya mengelus rambutnya.
" Kenapa epenk iek, dia baik, kenapa bukan gue duluan." seru Lia sambil memukulkan tangannya ke paha dia dengan isakan tangisnya.
" Sabar nona,Tuhan punya rencana sendiri dengan kejadian ini yach.. sabar nona harus kuat, bantu nguatin yang lain" ucapku lirih sambil menghela nafas, menahan tangis.

Ketika Lia mulai tenang, aku coba cari teman-teman yang lain. Ternyata semua lagi ngumpul di depan mushola RS Medika Cikarang.
Sairi, mukanya lesu.. sesekali kuliat dia menggeleng-gelengkan kepala dan menangis. Menutup mukanya dengan tanganya.
Kulihat banyak kekecewaan, kesedihan, perasaan bersalah, kehilangan.

Kuhela nafas dalam-dalam, dalam hati kebertanya " Kenapa ini terjadi pada dia Tuhan, hambamu ini juga sudah capek, kenapa Tuhan lebih dulu panggil dia. Dia yang maniez, yang tegar, yang membuat suasana lebih ceria..."
Kupandang langit, yang saat itu tak berbintang.
Teringat kejadian sore tadi, semua begitu ceria, semua tersenyum, saling bercanda membahas acara pendakian ke Sanggabuana besok.

" Non, ngegodain Ita yook, biar ngiri dia pingin ikut, gara-gara kuliah jadi ndak bisa" ucapku
" Iya mbak iek, bilangin aja, di kampus ndak ada ganteng.." jawab Epenk sambil tersenyum memegang hp untuk sms ke Ita.
" Ehhh, nona dia ngejawab. Siapa tahu ada yang ganteng, biar cepet laku, katanya ndak seneng apa liat adiknya punya cowok... hahhahahha" sambil ku tunjukan sms dari Ita.
" Bales mbak, sudah diseleksi dan disurvai dikampus ndak ada yang ganteng. Kalo ada udah epenk gebet dulu" katanya sambil tertawa kecil.

Hari ini dia cantik sekali, dengan memakai rok coklat muda, sewarna , serasi dengan sepatu dan tasnya. Dengan gaya centilnya yang kesulitan memakai sepatu sandal yang sebentar- sebentar copot.
Ternyata, hari ini terakhir kamu menemani kami non....

Kenangan dan cerita saat kegiatan pendakian denganmu mulai mengalir dari mulut teman-teman sejalan.
Kisah kelucuan, kepanikan, ungkapan kagum, ketabahan, semua terucap.
Epenk belum pernah absen dalam ekspedisi besar Karpala Kalfa, yang tegar, tetap berjuang mencapai puncak tanpa mengeluh.

Tahun ini, kita ndak bisa kumpul bersama merayakan lagi Ulang Tahunmu.
Tapi iek yakin perayaan Ulang Tahunmu di surga lebih indah..

Selamat Jalan adik, patner tersayang...
Kenangan tentangmu ndak pernah hilang, selalu ada didalam hati.


Specialy for Epenk, in memoriam




No comments:

My Blog List

Radithya Bintang Peterson

Radithya Bintang Peterson
Terlahir 1 April 2002 di Rumah Sakit Anissa Cikarang Bekasi, dengan berat 36 kg, panjang 50 cm, yang punya arti Anak yang menjadi Matahari Bintang dan Bulan yang menerangi sekitarnya

Andrew Gerrethz Peterson

Andrew Gerrethz Peterson
Terlahir 3 Oktober 2003 di Rumah Sakit Hosana medika Lippo Cikarang Bekasi, yang mempunyai Arti Anak lelaki yang dinantikan untuk menjadi pemimpin besar dan bercahaya seperti Bulan dimalam gelap untuk sekitarnya