Kids

Kids

Welcome to my stories..

Sweet, hate, crying, laugh, smile... angry..
Just tell me...
Love just for everybody who love each other

Inspiring me very much

Hidup ini adalah serangkaian masalah : Bila saat ini kita sedang bergumul dengan sebuah masalah, sebenarnya kita baru saja keluar dari suatu masalah, atau kita sedang bersiap bertemu masalah yang baru. Allah lebih tertarik membuat hidup kita Kudus ketimbang membuat hidup kita bahagia

Friday, February 10, 2006

Puisi si Little Missie...
Terlahir dari sebuah angan tanpa bayang
Maya tanpa bentuk pastinya
Kadang tertangkap oleh mata
Namun tak jarang ia tenggelam dalam gelap
ANgan penuh cintah dan keindahan
Apa guna jika tanpa bayang
Apa daya jika hanya hembusan semata
Tidak disertai dengan bentuk dan rupa
Apakah sama halnya dengan sebuah cinta Buta...??
Yang tak dapat dilihat atau memang tak ingin melihat
Hanya disertai keinginan untuk selalu bersama
Tanpa perhitungan apa yang akan dihadapi
Mungkin sebuah angan ada benarnya
Tanpa sebuah realisasi dengan bayangan
Sehingga dapat kuhindari resiko
Yang tentunya akan kuhadapi....

Thursday, February 09, 2006

Eson Pahatonka II


EVEN PAHATONKA II
Desa Kukuk Sumpung Rumpin Bogor

30 January 2006
Pukul 16.45, bersama 16 rekan lainnya, dengan disupport 2 kendaraan dari manajement kita berangkat menuju Desa Kukuk Sumpung.
Perjalanan kami dari Cikarang, melewati tol Cikampek keluar Tol Cawang untuk menjemput salah satu rekan kami yang sudah menunggu di Halte Cawang Uki.
Jam menunjukan pukul 18.30 ketika kita memasuki pemberhentian Sentul, beristirahat untuk Solat, makan malam dan isi bensin.
Perjalan dilanjutkan sekitar pukul 19.15, mobil melaju dengan kecepatan sekitar 70 km/jam. Keluar Tol Jagorawi sekitar pukul 19.30, ambil arah ke kanan melewati depan Terminal Barangsiang, Tugu Kujang, dan menyusuri kebun Raya.
Hingga sampai pertigaan arah Darmaga IPB kita ambil ke kanan, lewat Stasiun Bogor, dan Jembatan merah. Perjalan dari Jembatan Merah hingga Pasar Lw Liang kami tempuh sekitar 1.5 jam . Tiba di pasar Lw liang sekitar pukul 21.00.
10 meter dari pasar Lw Liang ada pertigaan , kita ambil arah ke kiri.
Aspal jalan tidak cukup bagus, dan mulai mulus setelah memasuki hutan karet.
Sekitar 30 menit kami melaju, tiba di desa Gobang, eh kebabalasan ternyata, harus balik ke Desa Gobang Kletek tempat Pak Sadeli Kambing, putar baik.

Akhirnya tiba di lokasi parkir sekitar pukul 21.45.
Tempat parkir agak susah, tanah licin.

Dengan dijemput rekan-rekan panitia, akhirnya kami bergabung dengan peserta yang lain.
Kondisi jalan tanah basah,lengket dan licin. Jadi yang memakai sandal harus rela menjinjing sadalnya bila ingin sandalnya aman alias tidak putus.

Setelah Tim Karpala Kalfa, mengumpulkan peralatan, sebagian pasang tenda, walaupun panitia sudah menyediakan tenda, tapi mohon maaf kita pilih punya kita sendiri hehhehe..

Acara api unggun, peserta dikumpulkan.
Maaf, jam-jamnya iek ndak perhatian, maklum gelap dan emang ndak bawa jam tangan hehehe..
Acara pembukaan, ada kata sambutan dari ketua panitia an Anton dan ketua Serikat pekerja Puri Cinere.
Menyanyikan beberapa lagu kebangsaan, terus ucapan salam ke alam….

Terus ada beberapa game,
Ada game dan yang dikerjain dapet Door price.. lumayan kaos dan topi.

Sekitar jam 12 malam-an, acara selesai kita istirahat

31 January 2006
Pukul 05.00 iek udah bangun, goreng nugget , panggang roti, bikin susu, kopi dan the, terus lanjut bikin indomie untuk sarapan.
Pukul 06.15 panitia sudah teriak-teriak untuk kita kumpul di lapangan parkir dan persiapan ke Bakti Sosial.
Yach udah kita mulai jalan.

Jalan kaki dengan pemandangan sawah di kiri kanan,
Terus lewati jembatan gantung.
Dari jembatan gantung sekitar 20 meter, ada sekolahan yang cukup memprihatinkan kondisinya. Atap yang sudah rusak, kaca-kaca candela yang sudah pada pecah, bangku yang sudah tidak layak pakai…

Setelah mengambil beberapa foto sekolahan tersebut, kita melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan sekitar 2,5 jam.. jalanan cukup indah, bonus banyak..
Cuma licin, karena tanah liat yang basah…
Ndak heran sih, celana jadi semakin coklat warnanya…

Akhirnya sampailah kita di desa Kukuk Sumpungnya.

Penduduk yang kami lihat mayoritas adalah anak balita.
Data yang iek terima saat ngobrol dengan Bapak Sadeli Kambing, ternyata di desa Kukuk Sumpung terdapat 90 KK, dan total jumlah penduduknya sekitar 900 orang.

Penghasilan penduduk bergantung dari hasil tanah garapan di gunung, yaitu bertanam pisang / buah musiman seperti duren dan rambutan.
Penduduk menanam padi juga untuk makanan pokok mereka dan singkong.

Sampai di Desa Kukuk Sumpung, sekitar jam 9.10.
Panitia sudah mulai mengumpulkan sumbangan dikumpulin di tengah lapangan.
Anak kecil segitu banyaknya , ada sekitar 100 anak kecil pada berkumpul di sekitar lapangan.

Karena jadi bahan tontonan anak-anak kecil sama penduduk Kukuk Sumpung lebih baik kita bikin tontonan yang asyik beneran..
Ngumpulin anak-anak kecil…
Belajar berhitung 1- 10, terus bahasa Inggrisnya…
Hualaahhhhh ruame tenan….
Berhasil juga ngerjain anak-anak kecil dengan ngajari mereka nyanyi Topi Saya Bundar dengan dikasih gerakan.. Ngerjainnya kita bikin gerakan yang salah.
Saat kata-kata topi, tapi kita bikin lingkaran bundar..
Hihhii.. lucu banget… karena semuanya ngikutin gerakan kita…
Enggak ada yang bener…..
Ulang lagi nyanyinya.. dibikin gerakan salah, masih juga salah..
Heheheh.. susah banget ngertinya …

Dari komunikatif sebentar waktu itu, jumlah anak yang sekolah kelas 6 SD Cuma 6 orang, dari sekitar 100 anak kecil yang ngumpul, kelas 5 ndak ada, kelas 3 sd sekitar 10 orang.
SMP ndak ada, untuk yang kelas 6 aja mereka sekolahnya harus turun dulu, perjalanan sekitar 2 jam kalau turun, dan balik lagi ke Kukuk Sumpungnya 3 jam.
Prihatin banget sih…

Terus mulai deh kita bagi-bagiin mie instan… masing-masing anak dapet 1 dulu..
Gila… Cuma dikasih mie dan permen kelihatan banget mereka seneng sekali.
Disisi lain panitia membagikan susu yang ndak banyak ke beberapa ibu yang punya Batita… Sama beberapa bubur instan…

Terus mulai pembagian beberapa hewan ternak, untuk membantu memproduktifkan penduduknya, bukan cuma produktif anak doang, tapi bisa berproduktif untuk yang lain.
Heheheh..
Habis 1 KK, ada gadis usianya masih 12 tahun, sudah punya anak 2, yg no 1 umur 2 tahun, yang kecilnya 1,5 tahun. Dan udah hamil muda lagi…
Iek aja yang punya anak 2, selisih 1.5 tahun aja udah bingung sekarang, gimana nanti nyekolain dan ngasih makannya. Yang kecil aja, 1 dus susu 400 gram bisa Cuma 2-3 hari.

Terus Acara pembagian buku dan alat Tulis untuk yang sekolah, dibagiin didampingi sama ketua desanya, karena dia yang tahu mana penduduk yang punya anak sekolah.
Ada datanya kalo ndak salah, tapi panitia yang pegang.

Sekitar pukul 11-an, teman-teman Karpala Kalfa sudah mulai turun gunung.
Di perjalanan, ada yang nyangkut di sungai untuk berfoto-foto ria dan main air…
Termasuk Ketuanya, padahal udah tahu kakinya bonyok n luka, masih aja dijeburin ke sungai.. Tahan banting bokkk….
Salut deh sama Pak Ketua… Mr. Anton

Sampai di Base came, udah disediain Flying Fox…
Beberapa peserta baksos yg sudah balik, nyobain flying fox-nya.. keren…
Dan Makan siang pakai sate kambing…
Enak tenan….

Ternyata dikasih berkat sama Tuhan siang itu dengan hujan yang cukup deras…
Hehehheheh…
Setelah hujan agak reda, akhirnya kita berkemas pulang..
Sekitar jam 15.00 Team Dari Karpala Kalfa balik ke Jakarta.


Nb.
Ada kerinduan untuk bisa berkarya dan berbagi pengalaman kepada penduduk di Desa Kukuk Sumpung, mungkinkan ada pelopor / rekan-rekan dari Wonded Knee dan SR Puri Cinere kembali berkarya di sana.
Jangan lupa kabar-kabari yach…

Take Care…
Tuhan memberkati semuanya

Finish, 5 February 2006. 12.03
“iek”



Ke
UJUNG GENTENG
Surade , Jampang Kulon
Jawa Barat


D1, “ jalan bareng “
Explore Indonesia pada tanggal 18 November 2005 lalu mengadakan perjalanan “ jalan bareng “ kelokasi eksotik di kawasan Ujung Genteng, yang jauhnya hanya 5 jam perjalanan dari Jakarta . Perjalanan melalui jalan tol bogor , keluar di pintu tol Ciawi, lalu menyusuri jalan ke kota Sukabumi, dan dari pertigaan Cibadak belok kekanan menuju kota Pelabuhan Ratu, kira kira 7 kilometer sebelum kota nelayan terbesar di jawa barat tersebut jalan belok kekiri melewati jembatan gantung besar menuju kota kecil Surade dekat kota Jampang Kulon, melewati hutan dan perkebunan teh.


Perjalanan malam
Meeting point kami di Gedung Sarinah Thamrin didepan Resto Bakmi GM, berangkat sekitar jam 19:00 langsung memasuki jalan Tol selepas kawasan Semanggi, tiba di Ujung Genteng sekitar jam 12 malam , kami langsung check in di Cottage Pak Ujang yang baru dan ber ac, karena explore Indonesia sudah berkali kali menggunakan fasilitas tersebut maka harga sewanya relatif lebih murah dari pada cottage cottage lainnya yang langsung menghadap pantai yang sangat membiru .
Kami yakin para peserta yang rata rata kerja kantoran mengalami kelelahan selama perjalanan, oleh sebab itu tanpa banyak bicara langsung tidur di kamarnya masing masing .


D2 , Air terjun Cikaso
Pagi hari Tour leader dari explore Indonesia : Mahrun , sudah membangunkan peserta untuk sarapan nasi goreng dari dapurnya pak Ujang, dan sekitar jam 8 pagi mobil dari explore Indonesia sudah bergerak perlahan menyusuri jalan batu di tepi pantai Ujung Genteng menuju Kawasan kota Surade , air terjun yang konon banyak sekali fotografer ke sana , yaitu Air terjun Cikaso. Perjalanan hanya memakan waktu ½ jam perjalanan dengan jalan lebih kecil menurun melalui perkampungan asri, dan tiba di pinggir sungai Cikaso.

Untuk menuju air terjun kesohor tersebut dilanjutkan dengan naik sampan bermotor berukuran kira kira 7 meter dan lebar 2 meter, berkapasitas sekitar 15 orang, sungai Cikaso sendiri adalah sungai yang cukup lebar dengan kiri kanan pepohonan lebat berbukit bukit sangat eksotis, airnya berwarna kehijauan cerah
, tenang namun indah luar biasa

Perjalanan menuju air tejun Cikaso hanya memakan waktu sekitar 10 menit dengan menggunakan sampan tersebut, memasuki pertigaan sungai yang lebih keci dimana airnya lebih jernih kehijauan, kemudian harus berjalan kaki sedikit, nampak dibalik pepohonan yang rimbun air terjun yang membuat peserta menjeri jerit dan langsung buka baju untuk mandi.


Muara sungai Cikaso

Nyaris 3 jam lebih para peserta berendam di air terjun Cikaso, padahal matahari berada tepat diufuk atas sana, mungkin karena perut mereka sudah keroncongan, mau tidak mau dengan enggan mereka beranjak juga, dan sampan pun bergerak lagi, tetapi dipertengahan jalan tukang sampan menawarkan perjalanan ke Muara, kami tidak menolak, dan perjalanan yang memakan waktu lebih dari 1 jam tersebut begitu menggembirakan, setibanya di Muara terlihat dengan jelas Laut selatan yang begitu menggelora, minum air kelapa dan makan pisang goreng di warung warung pinggir muara, lumayan untuk mengganjal perut, dan perjalanan kembali ketempat semula, jam sudah menunjukan sekitar pukul 15:00, kami pun makan sate kambing disalah satu warung makan di dekat terminal Surade .


Romantic Sunset Site

Pukul 5 sore mobil rombongan memasuki jalan berpasir kecil dan meliuk lliuk masuk perkampungan, melewati dua muara kecil untuk menyaksikan sunset di pantai Big Rock lokasi para turis surfing, dekat pantai Pangumbahan tempat lokasi penyu bertelor, sekali lagi para peserta menjeri jerit melihat lokasi pantainya yang indah luar biasa, sunyi tanpa orang, bersih tanpa sampah dan polusi dan merekapun kembali berenang ditepi pantai. Mahrunpun sibuk mengupas dan menyiapkan buah mangga, para pesertapun menyantapnya sambil menatap Sunset, sungguh indah, romantis dan tak terlupakan .


Santap Ikan Bakar di Pasar Nelayan Ujung Genteng

Sehabis mandi sekitar jam 19:00 malam kami menuju pasar Nelayan di Ujung Genteng , letaknya pun hanya berjarak 10 menit dengan mobil , Pasar tradisonal tersebut penuh dengan ikan segar segar , cumi, udang, lobster, Para peserta pun membeli secukupnya,

ditimbang lalu di bungkus dibawa ke warung warung bakar ikan didekatnya, kemudian dibumbui untuk di bakar ataupun di goreng mentega . Untuk menjadi matang memang membutuhkan kesabaran, tetapi begitu makanan datang kamipun menyantapnya tidak lebih dari 15 menit.

Penyu raksasa bertelur

Pantai Pangumbahan Ujung Genteng terkenal dengan lokasi penyu raksasa bertelur, tempatnya sangat ideal bagi penyu penyu raksasa berukuran bisa mencapai 2 meter lebih tsb. Apabila musim raya bertelur yang konon 10 tahun sekali, penyu penyu raksasa tersebut yang jumlahnya bisa mencapai ratusan bertelur di sepanjang pantai yang landai dan sangat cantik .

Penyu raksasa tersebut bertelur pada malam hari diatas sekitar jam 10 an malam, mereka jalan perlahan lahan timbul dari lautan, mengintip dan mengendap endap apakah ada gerakan gerakan dari manusia, apabila ada, jangan harap penyu tersebut naik kedarat, tetapi bila tidak ada orang, penyu tersebut mengendap endap ke daratan untuk menggali lubang, dan jangan salah, lama mereka menggali lubang bisa memakan waktu sekitar 1 jam, lalu yang ajaibnya apabila mereka bertelur penyu raksasa itu menangis mengeluarkan air mata

Peserta explore indonsia tiba di Pantai Pangumbahan sudah malam sekali, maklum sehabis makan mereka terlelap tidur, baru sekitar jam 12 an, kami bangun dan bergegas menuju lokasi Penyu bertelur tersebut, setelah melapor ke Penjaga yang perempuan seorang diri itu maka kami diantar ke pantai Pangumbahan dan disana kami ternganga karena melihat dengan jelas puluhan jejak penyu bertelur disepanjang pantai, kami sedikit terlambat namun kami tetap sabar penyu berikutnya yang hendak bertelur. Pernah suatu saat ada penyu keluar dari lautan, tetapi karena salah satu peserta dari kami berlari mendekati, maka penyu itupun kembali ke dalam lautan, akhirnya sekitar jam 1 malam baru kami mendapatkan penyu sedang menggali lubang , sungguh suatu pemandangan yang menajubkan .

D3 , Pantai Big Rock

Sebenarnya pagi hari ini adalah free time , dimana para peserta bisa bermalas malasan di cottage sambil menunggu makan siang lalu kembali ke Jakarta, tetapi yang dipilih para peserta adalah mandi di pantai Big Rock dan sepanjang pagi hari yang cerah tersebut merekapun ber sun bathing dan asik melihat para surfer berselancar di tepi pantai yang begitu indah, sehabis makan siang di pantai Pelabuhan ratu rombongan pun kembali menuju Jakarta , explorasi ke lokasi yang eksotis sungguh membuat para peserta sibuk mengatur tujuan liburan berikutnya nya, the next exotic destination .

refernsi from. milis

Ujung genteng

Ujung Genteng......,
Mungkin baru kali ini mendengar namanya, juga cukup lucu bila diartikan secara umum. Sebetulnya Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat, terletak ±210 Km dari kota Jakarta. Ujung Genteng masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Perkiraan perjalanan antara 5~6 jam dari Kota Jakarta, memang dirasakan sangat lama karena harus melalui kota kecil seperti Cicurug yang terkenal macet & juga Cibadak yang kotanya cukup ramai, lalu melalui jalan menanjak & berbelok-belok sepanjang ±13 Km, namun memiliki pemandangan yang indah di sisi kiri jalan, yaitu pesisir pantai palabuhan ratu yang terlihat jelas dari atas bukit Bagbagan. Baru nanti melewati kota kecil Kiara Dua lalu Jampang Kulon & terakhir Surade.
Keunikan pantai Ujung Genteng yaitu kita bisa menikmati matahari terbit juga matahari terbenam, mungkin sangat cocok bagi yang suka dengan Fotografi. Pantainya masih cukup bersih dengan khas pesisir pantai selatan yang terkenal bersih airnya. Dipesisir pantai tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 500m sebelum garis pantai. Pada saat pasang air laut memenuhi pantai dengan kedalam 0,5 ~ 1 meter, sangat cocok untuk berendam, bermain perahu karet, juga aktifitas lain seperti kolam luas dengan air yang berarus tenang.
Didaerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) bertelur, menggali lubang untuk telurnya, menutup lubang untuk telurnya, juga anda bisa menyentuh penyu hijau tersebut. Ada juga lokasi dimana anda bisa berselancar yang menurut beberapa orang mancanegara merupakan tempat yang bagus karena masih bersih & ombaknya cukup menantang. Untuk yang suka memancing di Ujung Genteng merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh para pemancing dari daerah lain yang menurut mereka ikannya lebih banyak & cukup bervariasi, Konon juga masih banyak ikan Marlinnya. Bagi yang suka dengan ketenangan bisa dirasakan di pantai Ujung Genteng ini, apalagi garis pantai yang panjangnya mencapai ±6 Km dan menghadap arah barat, begitu indah bila dinikmati pada saat matahari terbenam. Juga yang suka bertualang dengan kendaraan 4WD, Trail Bike & MTB didaerah Ujung Genteng tempatnya cukup menarik.
Mungkin itu sekilas gambaran mengenai daerah Ujung Genteng. Untuk lebih detail mengenai lokasi, transportasi, kondisi, akomodasi, obyek menarik & kumpulan foto.

My Blog List

Radithya Bintang Peterson

Radithya Bintang Peterson
Terlahir 1 April 2002 di Rumah Sakit Anissa Cikarang Bekasi, dengan berat 36 kg, panjang 50 cm, yang punya arti Anak yang menjadi Matahari Bintang dan Bulan yang menerangi sekitarnya

Andrew Gerrethz Peterson

Andrew Gerrethz Peterson
Terlahir 3 Oktober 2003 di Rumah Sakit Hosana medika Lippo Cikarang Bekasi, yang mempunyai Arti Anak lelaki yang dinantikan untuk menjadi pemimpin besar dan bercahaya seperti Bulan dimalam gelap untuk sekitarnya