Kids

Kids

Welcome to my stories..

Sweet, hate, crying, laugh, smile... angry..
Just tell me...
Love just for everybody who love each other

Inspiring me very much

Hidup ini adalah serangkaian masalah : Bila saat ini kita sedang bergumul dengan sebuah masalah, sebenarnya kita baru saja keluar dari suatu masalah, atau kita sedang bersiap bertemu masalah yang baru. Allah lebih tertarik membuat hidup kita Kudus ketimbang membuat hidup kita bahagia

Thursday, July 31, 2008

Kepemimpinan yang Melayani

POstingan iek... baca di web..

Kepemimpinan yang Melayani
Sebuah ulasan yang menarik pada edisi 8 Februari 2002 di harian ini, di halaman depan, tentang wakil rakyat yang enggan turun ke wilayah yang dilanda bencana banjir.
Ketika banjir melanda Jakarta, dan ketika masyarakat kedinginan dan perut kelaparan karena banjir, kita melihat betapa angkuhnya para politisi dan pemimpin kita tersebut yang bergeming sekalipun rakyatnya menderita akibat bencana banjir.
Bahkan dikatakan bahwa rakyat harus kembali mengurut dada menelan kekecewaan, ketika ada komentar wakil rakyat yang dengan masa bodoh mengatakan, “Musibah banjir bukan hanya di Jakarta atau di Indonesia saja.
Di luar negeripun ada banjir.”Pengelola rubrik: Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel Topik Mandiri kali ini sengaja dipilih untuk merenungkan kembali makna kepemimpinan yang sejati.
Kepemimpinan sering diartikan dengan jabatan formal, yang justru menuntut untuk mendapat fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani.
Meskipun banyak di antara pemimpin atau pejabat yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah, namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak ada pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinan dari hati, yaitu kepemimpinan yang melayani.
Sebuah buku yang menarik tentang kepemimpinan yang melayani (servant leadership) ditulis oleh Dr. Kenneth Blanchard dan kawan kawan, berjudul Leadership by The Book (LTB).
Ken Blanchard adalah juga co-author dari buku-buku manajemen yang sangat laris, seperti The One Minute Manager, Raving Fans, Gung Ho, dan Everyone’s Coach.
Buku LTB mengisahkan tentang tiga orang karakter yang mewakili tiga aspek kepemimpinan yang melayani, yaitu seorang pendeta, seorang professor, dan seorang profesional yang sangat berhasil di dunia bisnis.
Tiga aspek kepemimpinan tersebut adalah HATI yang melayani (servant HEART), KEPALA atau pikiran yang melayani (servant HEAD), dan TANGAN yang melayani (servant HANDS).
Hati Yang Melayani (Karakter Kepemimpinan)Kepemimpinan yang melayani dimulai dari dalam diri kita. Kepemimpinan menuntut suatu transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter.
Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam dan kemudian bergerak ke luar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.
Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin untuk menjadi pemimpin sejati dan diterima oleh rakyat yang dipimpinnya.
Kembali betapa banyak kita saksikan para pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam Pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.
Paling tidak menurut Ken Blanchard dan kawan-kawan, ada sejumlah ciri-ciri dan nilai yang muncul dari seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani, yaitu:Tujuan paling utama seorang pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya.
Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongannya tetapi justru kepentingan publik yang dipimpinnya. Entah hal ini sebuah impian yang muluk atau memang kita tidak memiliki pemimpin seperti ini, yang jelas pemimpin yang mengutamakan kepentingan publik amat jarang kita temui di republik ini.Seorang pemimpin sejati justru memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan mereka yang dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelompoknya.
Hal ini sejalan dengan buku yang ditulis oleh John Maxwell berjudul Developing the Leaders Around You. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung dari kemampuannya untuk membangun orang-orang di sekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi tersebut.
Jika sebuah organisasi atau masyarakat mempunyai banyak anggota dengan kualitas pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan berkembang dan menjadi kuat.
Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada mereka yang dipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.Ciri keempat seorang pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas (accountable).
Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapat diandalkan. Artinya seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau kepada setiap anggota organisasinya. Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mau mendengar.
Mau mendengar setiap kebutuhan, impian dan harapan dari mereka yang dipimpinnya.Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang dapat mengendalikan ego dan kepentingan pribadinya melebihi kepentingan publik atau mereka yang dipimpinnya.
Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu berat. Seorang pemimpin sejati selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri dan tidak mudah emosi.
Kepala Yang Melayani (Metoda Kepemimpinan)Seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tetapi juga harus memiliki serangkaian metoda kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif.
Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas dari aspek yang pertama, yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pemimpin formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metoda kepemimpinan yang baik.
Contoh adalah para pemimpin karismatik ataupun pemimpin yang menjadi simbol perjuangan rakyat, seperti Corazon Aquino, Nelson Mandela, Abdurrahman Wahid, bahkan mungkin Mahatma Gandhi, dan masih banyak lagi menjadi pemimpin yang tidak efektif ketika menjabat secara formal menjadi presiden.
Hal ini karena mereka tidak memiliki metoda kepemimpinan yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.
Tidak banyak pemimpin yang memiliki kemampuan metoda kepemimpinan ini. Karena hal ini tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah formal.
Oleh karena itu seringkali kami dalam berbagai kesempatan mendorong institusi formal agar memperhatikan ketrampilan seperti ini yang kami sebut dengan softskill atau personal skill.
Dalam salah satu artikel di economist.com ada sebuah ulasan berjudul Can Leadership Be Taught. Jelas dalam artikel tersebut dibahas bahwa kepemimpinan (dalam hal ini metoda kepemimpinan) dapat diajarkan sehingga melengkapi mereka yang memiliki karakter kepemimpinan.
Ada tiga hal penting dalam metoda kepemimpinan, yaitu:Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas.
Visi ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut.
Bahkan dikatakan bahwa nothing motivates change more powerfully than a clear vision. Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi.
Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju.
Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan (goal) yang jelas.
Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar, serta berkembang dalam mempertahankan survivalnya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi.
Ada dua aspek mengenai visi, yaitu visionary role dan implementation role.
Artinya seorang pemimpin tidak hanya dapat membangun atau menciptakan visi bagi organisasinya tetapi memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan visi tersebut ke dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang sangat responsive. Artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian dari mereka yang dipimpinnya.
Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi organisasinya.
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping bagi orang-orang yang dipimpinnya (performance coach).
Artinya dia memiliki kemampuan untuk menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya, dan sebagainya), melakukan kegiatan sehari-hari (monitoring dan pengendalian), dan mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.
Tangan Yang Melayani (Perilaku Kepemimpinan)Pemimpin sejati bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas, serta memiliki kemampuan dalam metoda kepemimpinan, tetapi dia harus menunjukkan perilaku maupun kebiasaan seorang pemimpin.
Dalam buku Ken Blanchard tersebut disebutkan ada empat perilaku seorang pemimpin, yaitu:Pemimpin tidak hanya sekedar memuaskan mereka yang dipimpinnya, tetapi sungguh-sungguh memiliki kerinduan senantiasa untuk memuaskan Tuhan.
Artinya dia hidup dalam perilaku yang sejalan dengan Firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan dan diperbuatnya.
Pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Baginya kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak.
Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai aspek, baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dan sebagainya.Setiap hari senantiasi menselaraskan (recalibrating) dirinya terhadap komitmen untuk melayani Tuhan dan sesama.
Melalui solitude (keheningan), prayer (doa) dan scripture (membaca Firman Tuhan).
Demikian kepemimpinan yang melayani menurut Ken Blanchard yang menurut kami sangat relevan dengan situasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh bangsa Indonesia.
Bahkan menurut Danah Zohar, penulis buku Spiritual Intelligence: SQ the Ultimate Intelligence, salah satu tolok ukur kecerdasan spiritual adalah kepemimpinan yang melayani (servant leadership).
Bahkan dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendrick dan Kate Luderman, menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin yang berhasil membawa perusahaannya ke puncak kesuksesan biasanya adalah pemimpin yang memiliki SQ yang tinggi.
Mereka biasanya adalah orang-orang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, mampu memahami orang lain dengan baik, terinspirasi oleh visi, mengenal dirinya sendiri dengan baik, memiliki spiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka sendiri maupun bagi orang lain.

POstingan iek... artikel kiriman Tata hari ini...



The LORD is my shepherd.... (Psalms)



"Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan, dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola2 tersebut bernama pekerjaan, keluarga , kesehatan, teman dan spirit…. Dan kita harus menjaga agar ke 5 bola ini seimbang di udara.
Kita akan segera mengerti benar bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali.
Tetapi empat bola lainnya! Keluarga, kesehatan, teman, dan spirit terbuat dari gelas.
Dan jika menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah "Mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya".
Kita harus memahami benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya,

CARANYA….
1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing2 diri kita special.
2. Jangan tetapkan tujuan dan sasaran kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya kita yang mengerti dan dapat merasakan "Apa yang terbaik untuk kita".
3. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.
4. Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di "masa lampau" atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti… hidup untuk seluruh waktu hidupmu.
5. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar2 kalah sampai kita berhenti berusaha.
6. Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.
7. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.
8. Jangan berusaha untuk mengunci cinta memasuki hidupmu dengan berkata "Tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap"
9. Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa darimana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita.


Terakhir……
Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono, karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika kita lewat. Jangan takut untuk belajar berubah, karena hidup bukanlah pacuan yang harus berlari lurus melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati.


Untuk perubahan itu sendiri……..
Tiada kata terlambat untuk melakukan suatu PERUBAHAN,
meskipun hal itu menjadi sulit dilakukan.
Jikalau mau dimulai dengan kerendahan hati seorang akan yang lain,
maka PERUBAHAN itu akan terjadi.....
Katakanlah saya mau memulai diri...
Bukan dia atau siapa pun kamu….
PERUBAHAN dimulai dengan memahami, terbuka, pengampunan.....
PERUBAHAN akan diiringi dengan terluka, sakit ,sulit dan
bahkan penderitaan.......
Namun PERUBAHAN akan diakhiri dengan sukacita, kemenangan,
cinta yang semakin mendalam.....
Jikalau engkau mau orang lain berubah...
Mulailah dari diri sendiri.....
Selamat mengalami perubahan, teman2ku tersayang dan selamat belajar mengenal arti hidup dan perubahan itu sendiri
Dan akhirnya resapilah….


SAAT ini adalah KARUNIA
Mari melakukan perubahan dan melayani Tuhan dengan lebih sungguh lagi dengan semua yang kamu miliki.....
With smile, hope, love, faith and pray...

Monday, July 28, 2008

Gunung Halimun


POstingan iek...

Lupa dari mana ngambilnya...
Wikipedia kaleeee...

Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) berada di tengah Jawa bagian barat. Wilayah tersebut terletak di dalam 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Lebak. TNGH mempunyai wilayah seluas 40.000 ha dengan ketinggian pada 500-1929 meter di atas permukaan laut.

Sebagian besar hutan di TNGH berada pada ketinggian 1000-1400 m di atas permukaan laut. Jadi sebagian hutannyatipe sub-montane yang didominasi oleh pohon-pohon raksasa jenis rasamala (Altingia excelsa), puspa (Schima walichii) dan jati (Lithocarpus spp.). Puncak Gunung Halimun sendiri berada pada ketinggian 1.929 m di atas permukaan laut, sehingga selalu ditutupi oleh halimun (kabut, bahasa Sunda).
Taman Nasional Gunung Halimun diresmikan sebagai sebuah taman nasional pada tahun 1992. Taman Nasional ini adalah yang terbaik dan satu-satunya yang mempunyai hutan lengkap di Pulau Jawa. Hewan-hewan langka yang dapat dilihatdi TNGH adalah owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata), macan tutu! (Panthera pardus), dan elang jawa (Spizaelus barteisi).
TNGH dapat dikunjungi oleh umum dengan meminta izin terlebih dahulu kepada:Balai Taman Nasional Gunung Halimun JIn. Raya Cipanas-Kecamatan Kabandungan Sukabumi Telepon : 266-621256 Fax : 266-621257 Surat : Kotak Pos 2, Parung Kuda Sukabumi 43157. Setelah kontak diperoleh pengunjung dapat meminta keterangan secara lengkap dari Balai TNGH mengenai: Tarif masuk, peraturan yang harus ditaati, barang-barang yang harus dibawa dan yang dilarang untuk dibawa, jalan masuk, fasilitas dll.

Untuk menuju Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) dapat di tempuh dari tiga pintu masuk yakni dari sebelah utara Leuwijamang, dari sebelah timur Pangguyangan, atau dari Kabandungan dimana terdapat kantor pusat TNGH. Terdapat akomodasi berupa wisma tamu yang memang disediakan untuk pengunjung yang ingin berwisata ke taman nasional. Di samping itu ketiga pintu masuk tersebut dapat diakses mobil. Dari Jakarta menuju arah Sukabumi turun di Parungkuda yang terletak tiga kilometer sebelum Cibadak, Sukabumi. Di sini terpampang papan petunjuk Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH). Dari Parungkuda dilanjutkan ke Kabandungan, sejauh 30 kilometer, melalui jalan aspal mulus. Sepanjang perjalanan terdapat perkebunan kelapa, perkebunan teh, perkebunan rakyat, dan perkampungan. Dari terminal Parung Kuda terdapat kendaraan umum yang menuju Cipeuteuy. Setelah itu pengunjung harus menggunakan ojek sampai ke Cikaniki atau Citalahab.

Kabandungan ialah desa di mana kantor pusat TNGH berada, sekaligus merupakan salah satu pintu masuk ke taman nasional ini. Di kantor taman nasional ini kita dapat mengurus keperluan administrasi seperti tiket masuk dan sebagainya (bagi yang sudah melakukan reservasi, konfirmasikan kedatangan Anda). Namun, yang sangat penting adalah mendapatkan informasi yang sangat lengkap. Di kantor pusat Kabandungan, kita dapat melihat foto obyek yang ada di seluruh bagian taman nasional, maket tiga dimensi, dan juga video.Perjalanan dimulai menuju Cikaniki sejauh 18 kilometer ditempuh dengan mobil selama lebih kurang dua jam. Jalan aspal hanya sampai Cipeuteuy, karena seterusnya pengunjung harus harus melewati jaln berbatu. Pengunjung umum biasanya meneruskan perjalanan ke Citalahab yang tidak terlalu jauh dari Cikaniki. Di Citalahab tersedia "guest house" yang bisa digunakan oleh pengunjung, terdapat juga bumi perkemahan.

Cikaniki (950 meter dpl) adalah sebuah stasiun penelitian dan di tempat ini juga terdapat wisma tamu. Lokasinya di tengah hutan, namun dilengkapi fasilitas modern. Diawali dengan persawahan, jalan kemudian mendaki sedikit dan masuk hutan. Suasana berganti menjadi teduh, hijau, dan sejuk. Di dalam hutan ini kita melalui sebuah kawasan habitat owa jawa (Hylobates moloch), yaitu sejenis kera berwarna abu-abu yang sudah cukup langka saat ini. Dalam perjalanan ini kita akan menjumpai beberapa sungai kecil yang jernih airnya.Wisma tamu Cikaniki sendiri merupakan bangunan yang memiliki empat kamar tidur, satu dapur, serta kamar mandi. Di wisma ini juga disediakan sebuah ruang makan. Anda harus membawa bahan makanan sendiri. Untuk memasaknya bisa dimintakan kepada tukang masak yang ada. Adapun gas, peralatan masak dan peralatan makan sudah disediakan.
Selanjutnya kita dapat menengok Sungai Cikaniki yang indahnya luar biasa. Sungai kecil dengan air sangat jernih dan bebatuan alam. Keasliannya sangat terjaga. Nyaris tidak ada tanda-tanda sentuhan manusia. Kemudian kita dapat mengunjungi Curug Macan (dahulu merupakan salah satu habitat macan tutul Panthera pardus). Sebuah air terjun kecil yang juga sangat indah. Airnya berasal dari sebuah sungai yang berada di atas Sungai Cikaniki. Lokasi air terjun ini hanya sekitar 300 meter dari wisma tamu. TNGH memang terkenal menyimpan beragam air terjun yang indah. Beberapa yang lain di antaranya Air Terjun Piit, Walet, Cikudapaeh, Cihanjawar, Ciberang, dan Citangkolo.Kegiatan lain adalah canopy walk, yaitu berjalan di sebuah jalan atau jembatan yang melintas dari satu pohon ke pohon lainnya dengan ketinggian 30 meter dari permukaan tanah. Jalan ini terikat kawat baja ke batang-batang pohon besar yang telah berusia ratusan tahun. Jembatan ini agak berayun sedikit pada waktu kita berjalan. Cukup mendebarkan juga, tetapi tetap mengasyikkan. Dengan berada di atas kanopi, kita dapat menikmati pemandangan dengan perspektif berbeda. Mungkin sama dengan aneka satwa yang hidup di atas pohon. Canopy walk ini juga melintas di atas Sungai Cikaniki.Kegiatan menarik lainnya adalah berjalan masuk hutan. Untuk itu telah dibuat sebuah jalan setapak yang disebut loop trail, yang panjangnya 3,8 kilometer dan dilengkapi papan petunjuk serta shelter. Sepanjang loop trail ini, pengunjung dapat menikmati suasana hutan yang masih asli dengan beraneka makhluk hidup yang ada di dalamnya. Bila Anda beruntung, Anda bisa bertemu dengan owa jawa, kera berbulu abu-abu.Selanjutnya kita dapat pergi ke Kebun Teh Nirmala. Jaraknya hanya sekitar 500 meter dari wisma tamu. Di sini kita dapat menikmati pemandangan luas berupa hamparan hijaunya perkebunan teh serta gunung yang berada di taman nasional ini. Di samping pemandangan yang indah, Kebun Teh Nirmala ini juga baik untuk pengamatan elang jawa. Burung ini sudah cukup langka, namun masih relatif mudah dijumpai di TNGH. Terdapat sejenis jamur yang berpendar pada malam hari, seperti lampu hias. Sungguh indah dan luar biasa.
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Gunung Botol. Dari Cikaniki atau dari Citalahab perjalanan dilanjutkan dengan melalui perkebunan Nirmala hingga di Pasir Banten. Dari Pasir Banten sampai ke Gunung Botol perjalanan harus dilakukan dengan jalan kaki.
14 July 2008,
Disela waktuku, kudapatkan sebuah tulisan dari milis Ikatan Alumni UPN, melihat isinya aku tersenyum.
Karena begitu banyak pergolakan di Depertemenku, sehingga kuputuskan tidak menuliskan Judul artikel yang aslinya adalah "Selalu ada alasan untuk RESIGN????" ku ganti dengan Just Smile

Artikelnya sbb :

Selalu ada alasan untuk RESIGN????

Alkisah ada seorang engineer kenthir bernama Karyawan ,ST yg bekerja di pabrik manufaktur Jepang, ni orang baru aja lolos tes perusahaan BUMN yg mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau resign,berikut ini perdebatannya dengan manajernya
kita singkat aja ya, manajer = M, dan Karyawan = K
M = edan kowe yo , lagi ES-2 * dah mau resign, dimana morality kmu?
K = morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yg nyuruh karyawannya lembur2 melebihi aturan pemerintah ampe sakit tapi tunjangan kesehatan gak full

(* ES2 tu tahapan untuk model baru sebelum mass production)
M = sebenernya mau kmu apa? dimana2 kerja itu sama. Saya udah menjalani 2 company sebelum ini
K = karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak, wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho.... ya saya pilih yg rewardnya lebih
M = kenapa kmu gak mencoba profesional disini aja, klo alasannya reward, kan nanti karir serta salary kmu juga bakal naik klo kmu bertahan
K = kenapa saya harus nunggu, klo ada company yg nawarin itu skarang?
M = tapi sayang sekali, saya pandang kmu yg paling berpotensi diantara yg lain
K= bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yg resign sebelum saya
M = tidak, ini serius, kmu memiliki potensi besar, disini kmu bisa sukses! daripada kmu memulai lagi dari bawah di company lain yg blum ketauan ntar disana kmu bakal sukses ato gak
K = disini juga sama aja saya blum tau bakal sukses apa gak, wong namanya masa depan kok. Sama2 gak ketauan, tapi yg satu awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik dunk......
M = maksud kmu lebih baik itu apa? money? uang itu bukan segala2nya
K = klo emang begitu ngapain company costdown gaji saya, apa artinya uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer
M = Kta kan tidak hanya mengejar uang. Klo orientasi kmu hanya uang, kmu hanya mengejar "live". No difference with kambing, Bekerja hanya untuk bertahan hidup, Kmu itu engineer!!!! harus berorientasi pada yg lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri
K = saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau lepas dari orientasi "live" klo tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran
kos, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa skarang ada company yg nawarin itu, salary yg membuat saya tenang, tak berpikir lagi tentang "live exixtency". So, boleh dunk saya ambil untuk menaikkan derajat pekerjaan saya
M = Mas K .... klo kmu ngejar yg lebih baik, gak akan abis2....selalu ada yg lebih baik. saya sudah mengalaminya di 2 company terdahulu
K = emang gak bakal abis pak.... karena itu, ngapain saya abisin disini? mending saya terus2an dapet yg lebih baik ampe brenti karena cape. lagian Bapak juga nyatanya bisa brenti kan ?
M = Nyatanya itu si pak Bambang bisa sukses disini sampe level Director, itu karena dia sabar disini
K = pantesan pak Bambang tampangnya kaya gitu. Dah nyingkirin brapa orang dia pak buat ke posisi itu? Iya jabatan si Director, tapi mobilnya
sama ma manajer di company baru saya. mendingan saya jadi GM disana dunk daripada jadi director disini
M = inilah yg membuat bangsa kta gak maju2. Oportunis. Orang jepang maju karena loyal
K = loyalitas tu kata2 pembenaran buat ngegaji orang dibawah level pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi ketimpangan
karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya gila kerja semua, mereka jarang menemui anaknya, akibatnya istri2 mereka harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak yg hilang untuk anak2nya karena bokapnya lebih cinta kerja daripada mereka. Tanya deh cewek jepang, lelaki jepang tu paling gak romantis. Ce bawa tas berat aja dicuekin
M = tapi dimana responsibility kmu?
K = responsibility tu apa pak? perasaan dulu saya pernah punya, pas awal2 masuk disini, tapi kata2 itulah yg dijadikan pembenaran untuk
menindas saya. Atas nama responsibility, saya mengorbankan kesehatan untuk ketepatan schedule launching produk yg jelas2 merupakan percepatan uang masukke kantong pemilik saham. Betul, manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling utama? keluarga. Anak dan istri adalah amanah dari Yg Diatas.
M = kmu kurang bersyukur, masih banyak orang yg susah dapet kerjaan
K = saya dah diterima Pak, itu rejeki dari Yg Diatas, Klo gak saya ambil, itu yg namanya gak bersyukur. Yg Diatas itu tau kebutuhan kta.
Makanya Dia memberi saya kerjaan baru, mungkin karena kebutuhan saya meningkat. Selain itu, Yg Diatas juga memberi pekerjaan pada satu orang pengangguran yg akan menggantikan posisi saya disini setelah resign
M = EDAN KOWE Karyawan!!!!! nek ngono aku yo melu resign..........
K = raiso pak.... kowe wis tuwo. Cuma bisa ngelamar ke yg sesuai background. Cuma terbatas di sesama manufaktur elekronik hehehhee cacingan deh lo.....
*INTINYA, SELALU ADA ALASAN LEBIH BAIK UNTUK RESIGN DARIPADA SETTLE*


2 jam berlalu, ada balasan dari Dave


Hmmm,
Apakah ini berarti ada yang resign lagi selain teman saya yang per awal bulan depan ?? :P:P
buat ybs, semoga berhasil di tempat baru, semoga kita semua mendapatkan yang terbaik ( . - . / . / . . . / . . / - -. / - . )
br,
Dave


07/15/2008 10:01 AM

semua orang di kalbe pasti resign....entah itu mengundurkan diri, meninggal dunia, atau pensiun..heheh...peace man, its matter of time, tinggal tunggu waktu kita "resign" dari kalbe. kecuali kita jadi pemilik kalbe.
the most important are delivering value as much as possible whenever/wherever we are. Positive thinking, sincere (tulus) dan mengerjakan segala hal yang terbaik, dimanapun berada, "balasannya" pasti ada, rejeki yang memberi itu Tuhan, bukan atasan.
Our job consume 30-50% of our life, so we must excel at what we've done. istilahnya Steve Jobs...we must damned good, good enough is not enough..
kok lama-lama jadi konsultan karir yah gw?! .... kebanyakan dengerin carrer coach di hardrock FM 87.6 tiap selasa sore nih..:)
regards
dari bagian HRD eh salah...IT security...

1 jam 23 menit selanjutnya, muncul lagi komentar :

Just a thought......
Beberapa kamus mendefinisikan makna yang terkandung dalam kata "Resign" sesuai konteksnya.
To accept defeat before the end of the game
www.backgammon-directory.info/dictionary/R/Terms-starting-with-R.php
To give up a game.
slovotolk.com/society/sport/ibm-chess.html
When a player officially gives up a game.
www.askthechessmaster.com/glossary.html
To submit; to give up as hopeless or inevitable
en.wiktionary.org/wiki/resign
Leave job: to give up a paid or unpaid position voluntarily - Microsoft® Encarta® 2006.
Jadi kata "Resign" mengandung makna "Give Up" atau "Menyerah" sebelum menyelesaikan pertandingan sampai finish (atau sampai benar-benar kalah, dalam konteks permainan Catur misalnya).
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menurut saya kata yang paling cocok utk orang yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan memutuskan utk mengundurkan diri adalah "Culmination" ketimbang "Resign". Coba kita perhatikan arti kata Culmination menurut beberapa kamus.
The time and event when any object reaches its highest altitude (least zenith distance) for the day (or roughly a one-day period). ...
users.aol.com/SolarAlmanac/glossary.html
highest point: the highest, most important, or final point of an activity - Microsoft® Encarta® 2006.

finish spectacularly: to come or bring something to an end, especially a climactic one - Microsoft® Encarta® 2006.

Jadi.....apakah kita ingin dikenal sbg seorang yg "Give-Up" atau "Culmination" (menuju titik pencapaian akhir yang penuh) ketika kita mengundurkan diri?

Wassalam,
Ronald

Wah... mulai panas nehh, bahasa sakti sudah mulai keluar...


07/15/2008 02:59 PM

hehehe...makin menarik..
lets play with words.
menurut oxford & wordnet definisi resign adalah:
-------
<--- Oxford Advanced Learner's Dictionary --->
resign
verb
~ (from sth) ~ (as sth) to officially tell sb that you are leaving your job, an organization, etc:
[V] He resigned as manager after eight years. * Two members resigned from the board in protest. * [VN] My father resigned his directorship last year.
PHRASAL VERBS
resign yourself to sth to accept sth unpleasant that cannot be changed or avoided:
She resigned herself to her fate. * [+ -ing] We had to resign ourselves to making a loss on the sale.
<--- WordNet --->
resign
resign
v 1: leave (a job, post, post, or position) voluntarily; "She
vacated the position when she got pregnant"; "The
chairman resigned when he was found to have
misappropriated funds" [syn: {vacate}, {renounce}, {give
up}]
2: give up or retire from a position; "The Secretary fo the
Navy will leave office next month"; "The chairman resigned
over the financial scandal" [syn: {leave office}, {quit},
{step down}] [ant: {take office}]
3: part with a possession or right; "I am relinquishing my
bedroom to the long-term house guest"; "resign a claim to
the throne" [syn: {release}, {relinquish}, {free}, {give
up}]
4: accept as inevitable; "He resigned himself to his fate"
[syn: {reconcile}, {submit}]
___________________
resign, whatever alasannya, adalah "pergi" meninggalkan company. My point of view is, resign adalah "meninggalkan", bukan "menyerah". kl menyerah ditempat ini, untuk mendapatkan gaji ditempat lain yang lebih tinggi, itu bukan menyerah kan? (betul bukan felix?...hehehe).

Semakin seru hari ini.....

Yup betul, satu kata memang bisa dilihat dari perspektif yang berbeda, istilah pak Hananto "point of view". Ok, mari kita simpulkan :
Resign dapat mengandung dua makna yang berbeda : 1. Give Up (dalam konteks "game", berhenti sebelum permainan selesai ) dan 2. Leave (pergi atau meninggalkan sesuatu) tidak soal apapun alasannya. Dan btw. kedua makna tersebut sah-sah saja menurut saya, gak ada yang lebih benar atau lebih salah. Karena itulah saya kasih satu alternatif istilah lain "Culmination" - suatu titik pencapaian penuh dan maksimal yang tidak mungkin dilewati lagi.

Masukan dari Ronal lagi.

Hingga hari ini, artikelku masih belum berlanjut setelah adanya komentar dari Felik sbb :

Waw....
gile... dalem2 banget artinya....
pemikir2 sejati....ini nih baru mantapz.....
kl buat gw
to resign or to stay it's all about choice...
Life is about choice
Hidup adalah pilihan,
Kita mo pilih resign, or kita mo pilih stay...
kita mo pilih belajar hal baru, or kita pilih untuk tetap keukeuh pada pemikiran kita...
Kita pilih si A, ato kita pilih si B, ato C, ato malah pilih si D (milih pacar =p hihihi)
kita mo pilih untuk humble ourself to listen to others, or we just ignore what others said
kita pilih mo olah raga, ato kita pilih makan enak (hihihi... sedap....)
Kita mo plih jalan2 keliling mall ato mo pilih nonton bioskop
apa yang kita pilih, effectnya macem2, bisa for the whole new future or just for this time
tapi satu yang pasti, we choose our choice dengan harapan itulah pilihan yang terbaik, pilihan yang paling rasional, or pilihan yang ga usah pusing..
tapi kita ga tau, pilihan kita saat ini benar atau salah...
we just trust our instinct....(ato bahasa lainnya we just trust our Creator)
n biarlah masa depan yang menentukan jawabannya (ceile..... =p, tzah....)
one thing we've got to put in our mind
whereever you are, whenever you are, always give your best to what you 're doing
i believe that the law "Give and it will come back to you" -> it is always true...
n remember to be positive all the time...(persis kata boz hananto...)

Best Regards,
Felix Amando H


Heheheh.. jadi panjang khan...
Tinggal bagaimana kita menilai , menganalisa, hingga akhirnya memutuskan mengayuhkan langkah, memijakkan kaki tempat lain?? atau hanya berdiri diam melihat yang sudah ada...

Selain berharap dan bertanya kepada Tuhan mana yang terbaik untukku, untukmu, dan untuk kita semua

" Iek in hope to go back home"

Wednesday, July 23, 2008

stories n advanture

The ROOM

The ROOM


Cerita di bawah ini tentang Brian Moore yang berusia 17 tahun, ditulis olehnya sebagai tugas sekolah. Pokok bahasannya tentang sorga itu seperti apa. "Aku membuat mereka terperangah," kata Brian kepada ayahnya, Bruce. "Cerita itu bikin heboh. Tulisan itu seperti sebuah bom saja. Itulah yang terbaik yang pernah aku tulis." Dan itu juga merupakan tulisannya yang terakhir.

Orangtua Brian telah melupakan esai yang ditulis Brian ini sampai seorang saudara sepupu menemukannya ketika ia membersihkan kotak loker milik remaja itu di SMA Teays Valley, Pickaway County , Ohio .

Brian baru saja meninggal beberapa jam yang lalu, namun orangtuanya mati-matian mencari setiap barang peninggalan Brian: surat-surat dari teman-teman sekolah dan gurunya, dan PR-nya. Hanya dua bulan sebelumnya, ia telah menulis sebuah esai tentang pertemuannya dengan Tuhan Yesus di suatu ruang arsip yang penuh kartu-kartu yang isinya memerinci setiap saat dalam kehidupan remaja itu. Tetapi baru setelah kematian Brian, Bruce dan Beth, mengetahui bahwa anaknya telah menerangkan pandangannya tentang sorga.

Tulisan itu menimbulkan suatu dampak besar sehingga orang-orang ingin membagikannya. "Anda merasa seperti ada di sana ," kata pak Bruce Moore. Brian meninggal pada tanggal 27 Mei, 1997, satu hari setelah Hari Pahlawan Amerika Serikat. Ia sedang mengendarai mobilnya pulang ke rumah dari rumah seorang teman ketika mobil itu keluar jalur Jalan Bulen Pierce di Pickaway County dan menabrak suatu tiang. Ia keluar dari mobilnya yang ringsek tanpa cedera namun ia menginjak kabel listrik bawah tanah dan kesetrum.

Keluarga Moore membingkai satu salinan esai yang ditulis Brian dan menggantungkannya pada dinding di ruang keluarga mereka. "Aku pikir Tuhan telah memakai Brian untuk menjelaskan suatu hal. Aku kira kita harus menemukan makna dari tulisan itu dan memetik manfaat darinya," kata Nyonya Beth Moore tentang esai itu.

Nyonya Moore dan suaminya ingin membagikan penglihatan anak mereka tentang kehidupan setelah kematian. "Aku bahagia karena Brian. Aku tahu dia telah ada di sorga. Aku tahu aku akan bertemu lagi dengannya."

Inilah esai Brian yang berjudul "Ruangan".

Di antara sadar dan mimpi, aku menemukan diriku di sebuah ruangan. Tidak ada ciri yang mencolok di dalam ruangan ini kecuali dindingnya penuh dengan kartu-kartu arsip yang kecil. Kartu-kartu arsip itu seperti yang ada di perpustakaan yang isinya memuat judul buku menurut pengarangnya atau topik buku menurut abjad.

Tetapi arsip-arsip ini, yang membentang dari dasar lantai ke atas sampai ke langit-langit dan nampaknya tidak ada habis-habisnya di sekeliling dinding itu, memiliki judul yang berbeda-beda.



Pada saat aku mendekati dinding arsip ini, arsip yang pertama kali menarik perhatianku berjudul "Cewek-cewek yang Aku Suka". Aku mulai membuka arsip itu dan membuka kartu-kartu itu. Aku cepat-cepat menutupnya, karena terkejut melihat semua nama-nama yang tertulis di dalam arsip itu. Dan tanpa diberitahu siapapun, aku segera menyadari dengan pasti aku ada dimana.

Ruangan tanpa kehidupan ini dengan kartu-kartu arsip yang kecil-kecil merupakan sistem katalog bagi garis besar kehidupanku. Di sini tertulis tindakan-tindakan setiap saat dalam kehidupanku, besar atau kecil, dengan rincian yang tidak dapat dibandingkan dengan daya ingatku. Dengan perasaan kagum dan ingin tahu, digabungkan dengan rasa ngeri, berkecamuk di dalam diriku ketika aku mulai membuka kartu-kartu arsip itu secara acak, menyelidiki isi arsip ini. Beberapa arsip membawa sukacita dan kenangan yang manis; yang lainnya membuat aku malu dan menyesal sedemikian hebat sehingga aku melirik lewat bahu aku apakah ada orang lain yang melihat arsip ini.

Arsip berjudul "Teman-Teman" ada di sebelah arsip yang bertanda "Teman-teman yang Aku Khianati". Judul arsip-arsip itu berkisar dari hal-hal biasa yang membosankan sampai hal-hal yang aneh. "Buku-buku Yang Aku Telah Baca". "Dusta-dusta yang Aku Katakan". "Penghiburan yang Aku Berikan". "Lelucon yang Aku Tertawakan". Beberapa judul ada yang sangat tepat menjelaskan kekonyolannya: "Makian Buat Saudara-saudaraku".

Arsip lain memuat judul yang sama sekali tak membuat aku tertawa: "Hal-hal yang Aku Perbuat dalam Kemarahanku.", "Gerutuanku terhadap Orangtuaku". Aku tak pernah berhenti dikejutkan oleh isi arsip-arsip ini. Seringkali di sana ada lebih banyak lagi kartu arsip tentang suatu hal daripada yang aku bayangkan. Kadang-kadang ada yang lebih sedikit dari yang aku harapkan. Aku terpana melihat seluruh isi kehidupanku yang telah aku jalani seperti yang direkam di dalam arsip ini.

Mungkinkah aku memiliki waktu untuk mengisi masing-masing arsip ini yang berjumlah ribuan bahkan jutaan kartu? Namun setiap kartu arsip itu menegaskan kenyataan itu. Setiap kartu itu tertulis dengan tulisan tanganku sendiri. Setiap kartu itu ditanda-tangani dengan tanda tanganku sendiri.

Ketika aku menarik kartu arsip bertanda "Pertunjukan- pertunjukan TV yang Aku Tonton", aku menyadari bahwa arsip ini semakin bertambah memuat isinya. Kartu-kartu arsip tentang acara TV yang kutonton itu disusun dengan padat, dan setelah dua atau tiga yard, aku tak dapat menemukan ujung arsip itu. Aku menutupnya, merasa malu, bukan karena kualitas tontonan TV itu, tetapi karena betapa banyaknya waktu yang telah aku habiskan di depan TV seperti yang ditunjukkan di dalam arsip ini.

Ketika aku sampai pada arsip yang bertanda "Pikiran-Pikiran yang Ngeres", aku merasa merinding di sekujur tubuhku. Aku menarik arsip ini hanya satu inci, tak mau melihat seberapa banyak isinya, dan menarik sebuah kartu arsip. Aku terperangah melihat isinya yang lengkap dan persis. Aku merasa mual mengetahui bahwa ada saat di hidupku yang pernah memikirkan hal-hal kotor seperti yang dicatat di kartu itu. Aku merasa marah.

Satu pikiran menguasai otakku: Tak ada seorangpun yang boleh melihat isi kartu-kartu arsip in! Tak ada seorangpun yang boleh memasuki ruangan ini! Aku harus menghancurkan arsip-arsip ini! Dengan mengamuk bagai orang gila aku mengacak-acak dan melemparkan kartu-kartu arsip ini. Tak peduli berapa banyaknya kartu arsip ini, aku harus mengosongkannya dan membakarnya. Namun pada saat aku mengambil dan menaruhnya di suatu sisi dan menumpuknya di lantai, aku tak dapat menghancurkan satu kartupun. Aku mulai menjadi putus asa dan menarik sebuah kartu arsip, hanya mendapati bahwa kartu itu sekuat baja ketika aku mencoba merobeknya. Merasa kalah dan tak berdaya, aku mengembalikan kartu arsip itu ke tempatnya. Sambil menyandarkan kepalaku di dinding, aku mengeluarkan keluhan panjang yang mengasihani diri sendiri.

Dan kemudian aku melihatnya. Kartu itu berjudul "Orang-orang yang Pernah Aku Bagikan Injil". Kotak arsip ini lebih bercahaya dibandingkan kotak arsip di sekitarnya, lebih baru, dan hampir kosong isinya. Aku tarik kotak arsip ini dan sangat pendek, tidak lebih dari tiga inci panjangnya. Aku dapat menghitung jumlah kartu-kartu itu dengan jari di satu tangan. Dan kemudian mengalirlah air mataku. Aku mulai menangis. Sesenggukan begitu dalam sehingga sampai terasa sakit. Rasa sakit itu menjalar dari dalam perutku dan mengguncang seluruh tubuhku. Aku jatuh tersungkur, berlutut, dan menangis. Aku menangis karena malu, dikuasai perasaan yang memalukan karena perbuatanku. Jajaran kotak arsip ini membayang di antara air mataku. Tak ada seorangpun yang boleh melihat ruangan ini, tak seorangpun boleh.

Aku harus mengunci ruangan ini dan menyembunyikan kuncinya. Namun ketika aku menghapus air mata ini, aku melihat Dia.

Oh, jangan! Jangan Dia! Jangan di sini. Oh, yang lain boleh asalkan jangan Yesus! Aku memandang tanpa daya ketika Ia mulai membuka arsip-arsip itu dan membaca kartu-kartunya. Aku tak tahan melihat bagaimana reaksi-Nya. Dan pada saat aku memberanikan diri memandang wajah-Nya, aku melihat dukacita yang lebih dalam dari pada dukacitaku. Ia nampaknya dengan intuisi yang kuat mendapati kotak-kotak arsip yang paling buruk.

Mengapa Ia harus membaca setiap arsip ini? Akhirnya Ia berbalik dan memandangku dari seberang di ruangan itu. Ia memandangku dengan rasa iba di mata-Nya. Namun itu rasa iba, bukan rasa marah terhadapku. Aku menundukkan kepalaku, menutupi wajahku dengan tanganku, dan mulai menangis lagi. Ia berjalan mendekat dan merangkulku. Ia seharusnya dapat mengatakan banyak hal. Namun Ia tidak berkata sepatah katapun. Ia hanya menangis bersamaku.

Kemudian Ia berdiri dan berjalan kembali ke arah dinding arsip-arsip. Mulai dari ujung yang satu di ruangan itu, Ia mengambil satu arsip dan, satu demi satu, mulai menandatangani nama-Nya di atas tanda tanganku pada masing-masing kartu arsip. "Jangan!" seruku bergegas ke arah-Nya. Apa yang dapat aku katakan hanyalah "Jangan, jangan!" ketika aku merebut kartu itu dari tangan-Nya. Nama-Nya jangan sampai ada di kartu-kartu arsip itu. Namun demikian tanpa dapat kucegah, tertulis di semua kartu itu nama-Nya dengan tinta merah, begitu jelas, dan begitu hidup. Nama Yesus menutupi namaku. Kartu itu ditulisi dengan darah Yesus! Ia dengan lembut mengambil kembali kartu-kartu arsip yang aku rebut tadi. Ia tersenyum dengan sedih dan mulai menandatangani kartu-kartu itu. Aku kira aku tidak akan pernah mengerti bagaimana Ia melakukannya dengan demikian cepat, namun kemudian segera menyelesaikan kartu terakhir dan berjalan mendekatiku. Ia menaruh tangan-Nya di pundakku dan berkata, "Sudah selesai!"

Aku bangkit berdiri, dan Ia menuntunku ke luar ruangan itu. Tidak ada kunci di pintu ruangan itu. Masih ada kartu-kartu yang akan ditulis dalam sisa kehidupanku.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)

Jika anda ingin meneruskan pesan ini kepada sebanyak mungkin orang-orang sehingga kasih Tuhan Yesus akan menjamah hidup mereka, forwardlah email ini! Arsip "Orang-Orang yang Aku Bagikan Injil" milikku akan makin bertambah besar, bagaimana dengan milik anda?
(A good and useful message is always so close to those who need to hear it, but it needs your help to get to them. Only one click! I encourage you to share this one; only a click and the message shall be delivered!)

Bambu dan pakis


BAMBU DAN PAKIS


Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti .
Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku.
Aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya.
"Tuhan", kataku. "berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?"
Dia memberi jawaban yang mengejutkanku.
"Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?"
"Ya", jawabku.
Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya. Aku beri mereka air. Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah. Namun, tidak ada yang terjadi dari benih bambu.
Tapi, Aku tidak berhenti merawatnya.
Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi.
Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. "
"Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. "
"Lalu pada tahun ke lima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah.
Bandingkan dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak Berarti.
Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki.
Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. "
"Tahukan engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu. Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu. "
Tuhan berkata "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis. Tapi keduanya tetap Membuat hutan ini menjadi lebih indah."
"Saat mu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat tinggi"
"Seberapa tinggi aku harus bertumbuh?" tanyaku.
"Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya.
"Setinggi yang mereka mampu?" Aku bertanya
"Ya." jawabNya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai."
Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadap ku. Dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.
Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari.
Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik
Memberikan pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.



Take care all.. Gbu

Tuesday, July 22, 2008

”Suatu hari, Muncul celah kecil pada sebuah kepompong; seorang pria duduk dan memperhatikan calon kupu2 tsb berjuang keras selama berjam2 untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lobang kecil tersebut.”
Kemudian, tampaknya usaha tsb sia sia, berhenti dan tidak ada perkembangan yang bararti.

Seolah olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik , dimana tidak bisa berkelanjutan.

Kemudian, tampaknya usaha tsb sia sia, berhenti dan tidak ada perkembangan yang bararti.

Seolah olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik , dimana tidak bisa berkelanjutan.

Pria itu tetap memperhatikan dan berharap , tidak lama lagi, sayap tersebut akan terbuka, membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badan kupu2 itu sendiri.
Semua yg diharapkan pria itu tidak terjadi !

Kenyataanya, kupu kupu tersebut malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yg lemah dan sayap yg terlipat.

Kupu kupu tsb tidak pernah bisa terbang

Apa yang pria itu lakukan, dengan segala kebaikan dan niat baiknya, dia tidak pernah mengerti, bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu2 dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah suatu proses yang dibutuhkan, sehingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu keluar dari kepompong tersebut,sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh TUHAN.

Seringkali, Perjuangan adalah sesuatu yg kita butuhkan dalam hidup ini

Jika TUHAN memperbolehkan kita melewati hidup ini tanpa cobaan,hal ini akan membuat kita lemah.. Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan tidak akan pernah terbang seperti kupu2 itu.

Kita meminta Kekuatan...dan TUHAN memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.

Kita meminta kebijaksanaan...dan TUHAN memberikan kita masalah2 yg harus kita pecahkan.

Kita meminta kemakmuran...dan TUHAN memberikan otak dan kekuatan untuk bekerja.

Kita meminta Keberanian...dan TUHAN memberi kita rintangan untuk kita hadapi.

Kita meminta Cinta...dan TUHAN memberikan orang2 yg dalam kesulitan untuk kita bantu.

Kita meminta pertolongan...dan TUHAN memberi kita kesempatan

“ Kita tidak menerima apa yang kita inginkan....,
Tapi kita menerima apa yang kita butuhkan. "

Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu.
Divine Power Is Spread Everywhereby
Johann Wolfgang von Goethe (1749-1832)

A bird and its young had been captured, and Eckermann was amazed to see
that it went on feeding its young inside his house.
`If you believed in God, you would not be surprised.
If God did not inspirethe bird with this powerful instinct towards its young,
and ifthe same did not pervade every living thing in nature,
the world would not be able to exist!
But divine power is spread everywhere and eternal love is active everywhere.
What kind of God would push only from outside,
letting the cosmos circle round his finger?
He likes to drive the world from inside,harbours the world in Himself,
Himself in the world,so all that lives and
weaves and is in Himnever wants for his power or his spirit.
If the eye were not sun-like,how could it ever spy the sun?
If God's own power lay not inside us,how could divinity delight us?
If through infinity the samething flows, eternally repeating,
if an arch, though manifold, can mightilyhold itself together,
If all things pour out lust for life,the smallest and the biggest stars,
Yet all this striving, all this struggleIs eternal peace in God the Lord.
Eternal, living action worksto recreate the createdso it never rigidifies.
What was not, it must become:bright suns, coloured worlds,never can it rest.
GBU alll
Antara Hobby dan hatii...



Siang ini iek dikasih omongan ma Bang Path , jujur iek ngerasa itu teguran.
Dia bilang tentang keikut sertaan iek di Kelompok Pencinta alam dan kepengurusan Serikat pekerja merupakan suatu hal yang bertolak belakang.
Merupakan pro kontra.

Disisi Kelompok Pencinta alam , iek minta dukungan perusahaan ( merayu ), disisi Serikat pekerja iek minta perusahaan mendukung perusahaan untuk kemajuan karyawan (memaksa)
Terus terang iek ngerasa, selama ini iek masih bisa menempatkan diri dimana posisi iek, waktu berhubungan dengan Kelompok Pencinta alam ataupun pas dengan Serikat pekerja I.

Tapi bang path secara implisit, iek menangkapnya , iek harus memilih.

Anggapan dia, iek dilihat dari sisi management "katanya", jadi ngerusak Kelompok Pencinta alam , karena iek orang Serikat Pekerja..
Sedangkan Kelompok Pencinta alam punya banyak event besar.

Ya kalau memang iek dipantau manajement seperti itu, mungkin iek akan memang harus melepaskan salah satu.
Dan terus terang, iek memang senang banget organisasi dan juga senang jalan hehhehe..
Dan kalaupun nantinya disuruh milih, berat juga... hehehhe

Tapi iek harus menanggapi -nya
Dicuekin, didiemin... atau tunggu reaksi management aja..
Iek ndak maua nanti mempengaruhi kegiatan besar Kelompok Pencinta alam ..

Yang jadi sasaran adalah beberapa rekan Kelompok Pencinta alam yang juga tergabung di Serikat Pekerja.
Tanggapan dari senior-ku...
Iek yang baik,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kalau menurut -ku apa yang di omongin bang Path benar sekali.
Kenapa bisa ngomong begitu???????
Karena 2 Organisasi tersebut saling bertolak belakang sekali. Seperti makan buah simalakama, ( Jauh2 hari akupernah di ajak ngomong 4 mata sama..............membahas masalah 2 organisasi yang bertolak belakang ini .ujung2nya nanya perkembangan Kelompok Pencinta alam untuk ke depannya .
Aku juga Heran kenapa harus aku yang di ajak bicara bukan ketua / wakil ketua Kelompok Pencinta alam ?? )d
an masalah ini sudah dibicarakan ke beberapa rekan yang mendua hatinya..
Di sisi lain ( SPSI ) Banyak menentang kebijakan2 perusahaan .
SARAN :
Iek2, Harus bisa pilih salah satu Organisasi yang bisa membuat hati Iek tenang & damai...................
Iek Coba tanyakan ke hati nurani kamu ..........................


Pertentanganku...
Selama aku di Serikat Pekerja, tidak pernah ada istilah ataupun tindakan yang dilakukan yang menunjukan bahwa SP adalah penentang kebijakan Perusahaan.
Yang terjadi adalah, kita bersama-sama manajeman saling berjalan untuk kebaikan semua pihak.
SP sebagai patner yang selalu mengingatkan rekannya bila ada penyimpangan, atau kegalauan karyawan.


Dan akhirnya ku memilih..
Aku lebih merasa berarti di SP, karena aku berguna buat orang lain, aku bisa membantu orang lain.
Tidak semata mencari keuntungan dan kesenangan diri sendiri dengan mencari yang gratisan tapi mengorbankan banyak pihak dan juga gejolak didalam hati yang semakin meresahkan...
Maaf, kalau ini pilihanku sahabat, bukan berarti aku tak mau berjuang untuk mendaki gunung , mengarungi samudera luas, menjelajahi bumi ini bersama kalian lagi ..
Tapi aku akan menemani kalian berjalan dengan menggunakan bendera yang lain..
Sampai bertemu di perjalanan yang lain...
Ingat juga bahwa Pencinta alam tidak terpaku hanya yang ada disebelahmu, didepan matamu, tapi banyak pencinta alam yang bisa kau liat, kau temui diluar sana..
Tapi Serikat pekerja yang saat ini percaya kepadaku hanya satu , ada di depan mataku dan aku mau berjuang bersama-sama dengan pengurus dan komisariatnya.
Untuk kesejahteraanku, kamu dan orang yang terlibat di manajemen juga..
Untuk semua orang yang kita cintai...

Sejenak ku tertegun memandang ke langit..
Disitu melintas Elang Jawa dengan gagahnya
Menembus awan…
Menghadapi angin…
Dijalaninya dengan gagahnya…

Sejenak pula ke tertegun teringat bayangan masa lalu..
Jujur….
Aku rindu…
Tapi tak ada sinyal…
Oh sedihnya..

Saat pertama kali bertemu…
Perhatianmu lebih dari yang lain…
Keperdulianmu akan kelakuan dan prilakuku….
Komentarmu apalagi….

Disaat kumulai merasakan rasa sayang itu…
Ku akui .. ku mulai mencoba berubah…
Berubah untuk lebih baik…

Dari cuek.. mulai memperdulikan diri…
Dari Racing.. menjadi pengendara yang baik…
Hehehheh…

Lucu…

On..Halimun September 2006

Wednesday, July 16, 2008


TUHAN TIDAK PINTAR MATEMATIKA

Dari pengamatan saya terhadap keseharian yang saya temui, saya dapat menyimpulkan satu hal: Tuhan memang serba bisa, tapi Dia tidak pintar matematika. Kesimpulan ini bukan tanpa dasar lho. Banyak bukti empiris yang mendukung kesimpulan saya ini.
Sebagai seorang "fresh graduate", saya tak mungkin mengharapkan penghasilan tinggi dalam waktu sekejap. Terlebih karena saya memegang prinsip bahwa hal yang terpenting dalam bekerja adalah kepuasan hati. Saya lebih memilih pekerjaan yang mungkin tak segemerlap pekerjaan yang dipilih teman-teman seangkatan saya, tapi mampu "memuaskan" idealisme saya.

Saya memang sangat mencintai dan menikmati pekerjaan saya saat ini. Tapi saat saya berbincang dengan seorang teman yang bekerja di ibukota, ia mulai membandingkan penghasilan kami (dari sisi finansial tentunya). Jelas saja saya kalah telak darinya.

Saya sempat jengkel sebentar. Bagaimana tidak. Selama bermahasiswa, sepertinya prestasi kami sejajar, bahkan saya lebih dahulu lulus ketimbang dia. Tapi kenapa Tuhan tidak menitipkan rejeki yang sama besarnya dengan yang dititipkan pada teman saya ini?

Tapi, begitu saya merenungkan kembali segala kebaikan Tuhan saya menemukan satu hal yang luar biasa. Ternyata penghasilan saya yang tak seberapa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya, bahkan untuk mengirim adik ke bangku kuliah. Padahal logikanya pengeluaran saya per bulannya bisa sampai dua kali lipat penghasilan saya. Lalu darimana sisa uang yang saya dapat untuk menutupi kesemuanya itu? wah, ya dari berbagai sumber. Tapi saya percaya tanpa campur tangan-Nya, itu semua tidak mungkin. Nah, ini salah satu alasan mengapa Tuhan tidak pintar matematika. Lha wong seharusnya neraca saya sudah njomplang kok masih bisa terus hidup.

Bukti kedua adalah kesaksian seorang teman. Ia mengaku kalau semenjak lajang, penghasilannya tidak jauh berbeda dengan sekarang. Anehnya, pada saat ia masih membujang, penghasilannya selalu pas. Maksudnya, pas akhir bulan pas uangnya habis. Anehnya, begitu ia berkeluarga dan memiliki anak, dengan penghasilan yang relatif sama, ia masih bisa menyisihkan uang untuk menabung.

Aneh bukan? Berarti kalau bagi manusia 1 juta dibagi satu sama dengan 1 juta dan 1 juta dibagi dua sama dengan 500 ribu, tidak demikian bagi Tuhan. Dari kesaksian teman saya, satu juta dibagi 3 sama dengan satu juta dan masih sisa. Betul kanbahwa Tuhan itu tidak pintar matematika?

Ah, saya cuma bercanda kok. Buat saya, kalau dilihat dari logika manusia Dia memang tidak pintar matematika. Mungkin murid saya yang kelas 2 SD lebih pintar dari Dia. Tapi satu hal yang harus digarisbawahi: MATEMATIKA TUHAN BEDA DENGAN MATEMATIKA MANUSIA. Saya tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah sanggup mengetahui persamaan apa yang digunakan Tuhan. Tapi kalau boleh saya menggambarkan, ya kira-kira demikian:

X= Y
dimana
X = pemberian Tuhan
Y = kebutuhan

Ya, Tuhan selalu mencukupkan apapun kebutuhan kita. Tanpa kita minta pun, Dia sudah "menghitung" kebutuhan kita dan menyediakan semua lewat jalan-jalan- Nya yang terkadang begitu ajaib dan tak terduga.

Menyadari hal itu, saya bisa menanggapi cerita teman-teman yang "sukses" dengan penghasilan tinggi di luar kota dengan senyum manis. Soal penghasilan Tuhan yang mengatur. Untuk apa saya memusingkan diri dengan berbagai kekhawatiran sementara Dia telah menghidangkan rejeki di hadapan saya. Yang perlu saya lakukan hanyalah melakukan bagian saya yang tak seberapa ini sebaik mungkin, dan Ia yang akan mencukupkan segala kebutuhan saya.

1000 kelereng


Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi.
Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi,

atau mungkin juga karena tak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja.

Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawa
secangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya.
Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang tak
terlupakan dalam hidup ini.


Begini kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang- bincang Sabtu Pagi.

Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya.

Ia sedang berbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang dipanggil
"Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin
mereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harus
meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok ada
anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak sempat".

Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya.


"Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang
rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detail ini",

sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang
kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya".

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di
dunia ini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku befikir,
kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telah memberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan orang- orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu.
Mungkin ia mau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya.
Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan".

"Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum.

"Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku, "Kan sudah
cukup
lama kita tidak melewatkan hari Sabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti
kita
berhenti juga di toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

Shared by Fr. Rick of Kingston, NY

Apakah saya menikah dengan orang yang tepat?

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba
melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "Bagaimana saya tahu kalo
saya menikah dengan orang yang tepat?"
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya, jadi
saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria di sebelah anda itu suami
anda?"
Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."

Inilah jawabannya!
SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan
pasangan anda.
Telepon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian
sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
bersemangat, begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu
spontan. Ngga perlu berbuat apapun.
Makanya dikatakan "jatuh" cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan ekspresi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah.

Sesuatu yang pasif dan spontan.
Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar,
perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.

Perlahan tapi pasti.. telepon darinya menjadi hal yang merepotkan,
belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang bersemangat
bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang ada…

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda,
anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan,
pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan
pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai
muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya..
Nah lho!

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami
eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.
Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu
dan mencari pelampiasan diluar.
Berbagai macam cara, bentuk, dan ukuran untuk pelampiasan ini.
Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.

Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
hobinya, pertemanannya, nonton TV sampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-
hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya
ada didalam pernikahan itu sendiri.

Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya.
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh,
Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan pada saat itu anda akan
merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan
mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah
anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati
keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus...

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT,
NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR
MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan
ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi),
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat
tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga
juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.

Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita
bisa "MEMBUAT" cinta, bukannya "JATUH".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
sebuah DECISION,
dan bukan cuma PERASAAN..!

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak menyiksa..
namun senantiasa menguji..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan hati..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba memenangi..

jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir dengan kekayaan dan
kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan
kesetiaan..



CINTAILAH pasangan anda, seperti anda INGIN DICINTAI olehnya…
SETIALAH pada pasangan anda, seperti anda INGIN MENDAPATKAN KESETIAANNYA…

My Blog List

Radithya Bintang Peterson

Radithya Bintang Peterson
Terlahir 1 April 2002 di Rumah Sakit Anissa Cikarang Bekasi, dengan berat 36 kg, panjang 50 cm, yang punya arti Anak yang menjadi Matahari Bintang dan Bulan yang menerangi sekitarnya

Andrew Gerrethz Peterson

Andrew Gerrethz Peterson
Terlahir 3 Oktober 2003 di Rumah Sakit Hosana medika Lippo Cikarang Bekasi, yang mempunyai Arti Anak lelaki yang dinantikan untuk menjadi pemimpin besar dan bercahaya seperti Bulan dimalam gelap untuk sekitarnya